Jakarta, 25 September 2023
IADO melalui Direktorat Edukasi IADO dan KNIU (Komisi Nasional untuk UNESCO) terus berkomitmen untuk meningkatkan awareness yang lebih luas mengenai anti-doping, agar edukasi anti-doping memiliki efek yang berkelanjutan mulai dari siswa di sekolah. Untuk menunjukkan komitmen tersebut dari kedua belah pihak, maka KNIU telah mengundang IADO untuk hadir pada pertemuan, yang diadakan pada tanggal 25 September 2023 di ruang sidang KNIU, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Pada pertemuan tersebut, IADO memperkenalkan program edukasi anti-doping kepada KNIU, yang sejalan dengan salah satu program UNESCO yaitu Sport Values in Every Classroom yang mengusung 3 core values yaitu Equity (Kesetaraan), Inclusion (Inklusi), dan Respect (Menghormati). Value mission yang tersebut terakhir tersebut adalah untuk menanamkan nilai rasa hormat, kesetaraan, dan inklusi kepada anak-anak melalui kegiatan yang menarik.
Selain itu, ada pula program edukasi VETS (Values Education Through Sport) yang mendukung pembelajaran aktif, melengkapi keterampilan kognitif dan memberikan siswa tanggung jawab yang semakin besar, serta meningkatkan tingkat konsentrasi dan partisipasi siswa. Program VETS membantu siswa untuk mentransfer dan menerapkan nilai-nilai ke dalam tindakan di luar lingkungan sekolah, dengan terlibat dalam komunitas mereka, membuat keputusan yang tepat, bersikap peka dan menghormati orang lain dan lingkungan. VETS berkontribusi pada pengembangan rasa percaya diri, pilihan gaya hidup aktif dan sehat, serta pemahaman tentang hak-hak, mendukung transisi yang sulit menuju kemandirian di masa dewasa, program VETS sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) nomor 4, yaitu pendidikan bermutu.
Sebagai tanggapan atas penjelasan oleh IADO, Ketua Harian KNIU Dr. Itje Chodidjah, M.A menyampaikan, bahwa KNIU sangat berterima kasih atas penjelasan tersebut dan akan menindaklanjuti untuk melakukan translasi dokumen Sport Values in Every Classroom yang mana dokumen ini berasal dari UNESCO dan akan dilaporkan lebih lanjut ke bagian penyusunan kurikulum oleh direktorat guru Kemdikbudristek RI yang diharapkan dapat dimasukkan ke materi penjasorkes di sekolah.