MoU antara IADO dengan Perkumpulan Pemandu Sorak Indonesia (PEPSI)

Setelah penanda-tanganan MoU antara IADO dengan PEPSO. Sumber: IADO.

Jakarta, 6 September 2024

Dian Anggaraini selaku Ketua Umum Perkumpulan Pemandu Sorak Indonesia (PEPSI) pada tanggal 6 September 2024 bersama Ketua Umum IADO telah menanda-tangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Kegiatan Anti-Doping sebagai komitmen bersama untuk olahraga yang bebas doping. Penanda-tanganan MoU tersebut berlangsung di Kantor IADO dan disaksikan oleh Plt Sekjen IADO Indra Bayu. Dengan adanya MoU tersebut, kini jumlah Induk Organisasi Cabang Olahraga yang telah menanda-tangani MoU dengan IADO bertambah menjadi 66, karena terakhir kali per tanggal 15 Desember 2023 tercatat telah ada 65 Induk Organisasi Cabang Olahraga yang telah menanda-tangani MoU plus 4 organisasi olahraga nasional lainnya, yaitu KONI, KOI, NPC Indonesia dan Asosiasi Olimpian Indonesia, jadi total 69 saat itu. Saat itu IADO diwajibkan oleh WADA untuk harus dapat mengikat seluruh Induk Organisasi Cabang Olahraga yang menjadi anggota KOI dalam bentuk MoU, dan akhirnya memperoleh 65 organisasi meski sesungguhnya ada 67, karena dua yang lain yang sedang masalah administrasi, sehingga oleh KOI tidak disarankan untuk ber MoU dengan IADO, yaitu PERKEMI dan PTMSI. Sedangkan PEPSI ini belum ber MoU dengan IADO, karena memang belum terdaftar di KONI maupun KOI selain baru di KORMI (Komite Olahraga Masyarakat Indonesia).

Meskipun demikian, bagi IADO, cabang olahraga Pemandu Sorak atau lebih dikenal dengan Cheerleader ini tidak asing bagi IADO, karena Komite Olimpiade Internasional telah memberikan pengakuan pada International Cheer Union (ICU) berdasarkan Sidang IOC ke-138 di Tokyo menjelang Olimpiade Tokyo 2020. ICU dan Pemandu Sorak kini sepenuhnya memenuhi syarat untuk mengajukan petisi untuk diikutsertakan dalam Olimpiade dan berbagai pertandingan multi-olahraga Olimpiade. Pengakuan ini akan membantu menjamin dukungan dan pendanaan yang lebih besar untuk pengembangan Cheerleading di banyak negara di dunia. Oleh karenanya, ketika diadakan Kejuaraan ICU Asian Cheerleading Championship (ICU ACC) & Bali International Cheer Open (BICO) 2023 di Bali pada tanggal 21 s/d 22 Oktober 2023, IADO bersedia diajak kerja-sama untuk kegiatan pengawasan anti doping. Kejuaraan ini merupakan kompetisi olahraga cheerleading tingkat internasional, di mana ICU ACC merupakan kompetisi tingkat Asia untuk tim nasional masing-masing negara. Kompetisi ini didukung oleh International Cheer Union (ICU), sebagai badan internasional yang menaungi olahraga cheerleading.

Saat itu, IADO berpartisipasi sebagai Sampel Collection Authority (SCA) dan menunjuk 2 Doping Control Officer (DCO) dan 4 Chaperone untuk bertugas dalam ajang bergengsi cabor Cheerleader ini sesuai dengan International Standard for Testing and Investigation (ISTI) dan juga proses pengumpulan sampel terkait hak dan kewajiban atlet. Pada event ini, DCO dan Chaperone IADO dapat menyelesaikan tugas pengumpulan sampel sesuai dengan Testing Order yang diberikan oleh International Cheer Union (ICU) selaku Testing Authority (TA) di ajang tersebut. IADO berharap agar tidak ada atlet yang terindikasi zat-zat terlarang dalam kompetisi yang diatur dalam International Standard Prohibited List WADA. Ke depan, Perkumpulan Pemandu Sorak Indonesia (PEPSI) juga berharap kerja sama dengan IADO dapat dilaksanakan secara berlanjut dan baik pada saat kompetisi maupun di luar kompetisi agar kredibilitas atlet cabang olahraga Cheer di Indonesia dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Bahkan, sebagai informasi, pada tanggal 13 – 15 September 2024 akan berlangsung Asian Cheerleading Championship di Bali, dan IADO kembali akan diundang untuk melakukan pemeriksaan doping. Ini merupakan salah satu strategi IADO untuk lebih intensif mensosialisasikan kegiatan anti-doping.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top