Pertemuan Finance Committee Task Force WADA di Bangkok

Foto bersama para peserta pertemuan ARFC di Bangkok. Sumber: WADA.

Bangkok, 24 April 2025

Pada tanggal 24 April 2025, Task Force of Finance Committee of WADA Kawasan Asia telah mengadakan pertemuan sehari penuh di Bangkok, yang khusus membahas masalah kontribusi keuangan tiap negara anggota untuk WADA dan juga untuk Sekretariat UNESCO. Pertemuan tersebut dibuka secara resmi oleh Mr. Suwit Kerdbum selaku Direktur Doping Control Agency of Thailand (DCAT) dan diskusinya dipimpin oleh Ketua Prof. Kamal Hadidi (Ketua Lembaga Anti-Doping Jordania) selaku Task Force of ARFC (Asian Region Finance Committee) dengan didampingi oleh Dr. YaYa Yamamoto selaku Direktur WADA Kawasan Asia – Oceania. Beberapa hal penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut: Kontribusi keuangan negara-negara Asia per tahun kepada WADA berikut dengan formulanya, perdebatan potensi pembahasan kontribusi negara-negara penanda-tangan Konvensi UNESCO tentang Anti-Doping dalam Olahraga, WADA Strategic Plan 2025 – 2029 dan pengulangan kembali tentang konsern para anggota WADA mengenai Proposal World Anti-Doping Code memgingat Code tersebut akan disahkan pada saat Kongres WADA pada awal bulan Desember 2025 di Busan, Korea Selatan.

Bagi Indonesia, yang secara mendadak bersama Kuwait diundang oleh WADA untuk hadir sebagai pengamat dalam pertemuan tersebut, pertemuan di Bangkok tersebut sangat penting, terutama ketika membahas masalah kontribusi ke WADA mulai tahun 2026. Dipaparkan oleh WADA, bahwa kontribusi Amerika Serikat ke WADA mulai tahun 2026 akan dihentikan sendiri oleh Pemerintah AS dan demikian pula dengan kontribusi Rusia yang sangat terbatas aklibat sanksi WADA kepada Rusia yang masih berlanjut. Sebagai konsekuensinya, WADA telah memutuskan sejumlah langkah efisiensi penggunaan anggarannya. Selain itu, ada sejumlah negara yang diminta untuk menaikkan kontribusinya, sebagai contoh Indonesia yang di tahun 2026 terkena kewajiban kontribusi dari semula sebesar US$ 36.836 di tahun 2025 menjadi US$ 38.404. Sebagai perbandingan: Thailand dari US$ 107.741 menjadi US$ 112.324, Malaysia dari US$ 82.945 menjadi 86.473, Singapore dari US$ 277,934 menjadi US$ 289.758 dan lain sebagainya. Seandainya ada keberatan atas perhitungan tersebut, WADA mempersilakan Para Menteri Olahraga atau yang mewakilinya yang hadir pada Asia / Oceania Intergovernmental Ministerial Conference on Anti-Doping di Dubai pada bulan Juni 2025 untuk menyampaikan tanggapannya. Sedangkan mengenai kontribusi ke Sekretariat UNESCO, Indonesia sejak mengikuti pertemuan UNESCO di Paris bulan Oktober 2023 dan sebagian besar peserta merasa keberatan karena sudah cukup besar untuk WADA. Semuanya ini akan dilaporkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top