Jakarta, 9 Juli 2025
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) bekerja sama dengan Indonesia Anti-Doping Organization (IADO) pada tanggal 9 Juli 2025 telah menggelar Seminar Edukasi Anti-Doping yang bertempat di Aula Serbaguna PBSI, Cipayung, Jakarta. Kegiatan ini merupakan inisiatif PBSI sebagai bentuk komitmen dalam membentuk generasi atlet muda yang bersih dari doping. Acara tersenut dihadiri oleh 32 atlet muda PBSI, 1 orang dokter, dan 2 tenaga pendukung atlet (ASP). PBSI menegaskan bahwa seluruh atletnya, khususnya yang bertalenta dan berpotensi besar di level nasional maupun internasional, wajib memahami bahaya doping dan pentingnya menjaga sportivitas dalam kompetisi.
Seminar terbagi menjadi 2 sesi utama. Sesi pertama berupa Edukasi Anti-Doping, yang dibawakan oleh dr. Merryana Seputri, edukator lulusan program PRESI dari Direktorat Edukasi IADO. Sesi ini diawali dengan pre-test, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai bahaya dan dampak doping, serta ditutup dengan post-test untuk mengukur pemahaman peserta. Kemudian sesi kedua berupa penyampaian Materi Whereabouts (Keberadaan Atlet), yang disampaikan oleh Rifaldi dari Direktorat Testing IADO. Kedua sesi tersebut mendapatkan antusiasme tinggi dari para peserta karena membahas tentang kewajiban pengisian data Whereabouts oleh atlet yang termasuk dalam Registered Testing Pool (RTP) atau Testing Pool (TP). Informasi ini sangat penting untuk mendukung pelaksanaan pengambilan sampel di luar kompetisi (OOCT – Out of Competition Test), yang dapat dilakukan tanpa pemberitahuan. Seminar berlangsung interaktif dan kondusif, dengan banyak pertanyaan dari para atlet yang menunjukkan keseriusan mereka dalam memahami dan mematuhi regulasi anti-doping. Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang memberikan ruang diskusi terbuka antara peserta dan narasumber. Melalui seminar ini, diharapkan para atlet muda PBSI tidak hanya unggul dalam prestasi, tetapi juga menjunjung tinggi integritas dan semangat olahraga yang bersih dari doping.