Jakarta, 30 Januari 2024
Sebelum kita membahas terkait tiga hal ini (Kafein, Kreatin, dan Minuman Berenergi) mari telaah apa arti dari tiga hal ini. Kafein adalah stimulan kimiawi alami dan termasuk dalam kelas senyawa methylxanthines dan mengandung antioksidan. Rumus kimia kafein adalah C8-H10-N4-O2 dan merupakan salah satu bahan kimia yang paling banyak dipelajari dalam teknologi makanan (Nimbhorkar dkk., 2021). Creatine (Cr) adalah molekul yang ada di mana-mana yang disintesis terutama di hati, ginjal, dan pankreas. Sebagian besar kumpulan Cr ditemukan di jaringan dengan kebutuhan energi yang tinggi. Cr memasuki sel target melalui symporter spesifik yang disebut transporter Cr yang bergantung pada Na+ / Cl- (CRT)(Bonilla dkk., 2021).
Selanjutnya, adalah minum berenergi yang sangat mudah untuk ditemukan di minimarket terdekat selain karena rasanya yang menyegarkan, sering kali atlet tergoda oleh pemasaran minuman berenergi terutama ketika atlet ingin mencoba mendapatkan sumber energi secara cepat. Namun, penting untuk diketahui bahwa minuman berenergi belum tentu merupakan cara yang sehat, atau bahkan aman, untuk menghidrasi tubuh. Pertanyaan selanjutnya, apakah kafein, kreatin, dan minuman berenergi dilarang WADA? Kafein diizinkan dalam olahraga yang diatur oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
Saat ini kafein ada dalam daftar pemantauan WADA yang berarti tidak dilarang, tetapi WADA memantaunya jika hal ini menjadi masalah anti-doping di masa depan (WORLD ANTI-DOPING CODE, t.t.). Bagaimana dengan kreatin? Kreatin tidak dilarang. meskipun kreatin dapat memiliki efek kecil pada performa, efeknya tidak dijamin, dan program latihan dan diet berdasarkan saran ahli gizi tetap yang paling berpengaruh. Apakah minuman berenergi dilarang bagi atlet? Minuman berenergi dapat mengandung kafein dalam jumlah besar atau bahan lain yang dapat berbahaya, dan banyak dari produk ini menghindari undang-undang pelabelan, sehingga sulit untuk mengetahui dengan pasti apa yang ada di dalam minuman berenergi.
Ditemukan bahwa minuman berenergi dapat mengandung kafein hingga enam kali lebih banyak daripada minuman soda, semakin tinggi dosisnya, semakin besar kemungkinan Anda mengalami kegelisahan, menderita insomnia, detak jantung yang tidak teratur atau berdebar-debar, berkeringat, gugup, atau kejang. Bukti lebih lanjut tentang risiko minuman energi berkafein tinggi, terjadi pada Dakota Sailor, seorang pemain sepak bola muda yang mengalami kejang dan berhenti bernapas setelah mengonsumsi dua minuman energi (Five Things Parents Should Know about Energy Drinks | USADA, t.t.). Namun sangat penting bagi atlet untuk pro-aktif bertanya kepada dokter, terkait makanan dan minuman yang dikonsumsi, jangan sampai salah langkah mengkonsumsi sesuatu yang dapat membahayakan tubuh dan karir!
Berarti sebelum bertanding atletnya minum kopi aman ya?