Persiapan Juara Bertahan untuk PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara

Edukasi anti-doping untuk atlet dan pelatih dari Jawa Barat. Sumber: IADO.

Bandung, 15 Mei 2024

KONI Jawa Barat telah memastikan Kontingennya telah mendapatkan edukasi anti-doping yang cukup. Edukasi yang cukup menarik tersebut telah disampaikan di Bandung pada tanggal 15 Mei 2024. Sebagai persiapan dalam rangka mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara, KONI Jawa Barat telah menggandeng IADO untuk bisa melakukan edukasi anti-doping dengan tujuan pencegahan terjadinya kasus doping pada saat pelaksanaan multievent nasional tersebut (termasuk dalam PON 2024 yang akan diadakan di Aceh dan Sumatera Utara dalam beberapa bulan terdekatini) .

Kegiatan itu dibuka oleh Ketua Harian KONI Jawa Barat yaitu Brigjen TNI (Purn) DR. Arief Priyatno, SIP, SH,M.Hum, dimana pada arahannya semua tim diharapkan dapat menerima edukasi anti-doping dan dapat disebar luaskan kepada atlet-atlet yang akan bertanding sehingga atlet-atlet dapat melakukan pencegahan awal terhadap doping. Sedangkan dari IADO diwakili oleh Suharyanto selaku Direktur Intelijen dan Investigasi menyampaikan overview anti-doping dan Dewi Putri Susanti selaku staf Edukasi menyampaikan materi edukasi anti-doping.

Pada saat acara berlangsung, ada sebanyak 85 peserta undangan yaitu Cabang Olahraga Daerah yang akan diturunkan oleh Tim Jawa Barat pada saat PON. Beberapa pertanyaan muncul dari para peserta yang notabene adalah seorang Pelatih, yang salah satu pertanyaannya yaitu mengenai Speak Up: “Bagaimana langkah kami untuk bisa melakukan pelaporan pelanggaran doping dan bukti seperti apa yang bisa kami sampaikan untuk bisa menguatkan pelaporan tersebut?”. Suharyanto menjawab pertanyaan tersebut, “Kami sangat menghargai ketika ada pihak yang berani untuk melaporkan kecurangan atau pelanggaran mengenai doping baik dari single event maupun multi event, karena kami berharap untuk pelaporannya disertakan bukti yang lengkap menguatkan seperti foto, video, dan dokumen pendukung lainnya bahkan rekaman pembicaraan yang dapat dikirimkan melalui hotline yang tersedia untuk Speak Up”.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top