Jakarta, 13 Juni 2024
Dispora DKI Jakarta pada tanggal 13 Juni 2024 telah mengundang IADO untuk menjadi pembicara dalam sosialisasi anti-doping. Peserta dipenuhi oleh dosen, mahasiswa, dan masseur mereka yang menjadi support system Atlet disebut sebagai Athlete Support Personnel (ASP). Pada sosialisasi anti-doping ini diisi oleh dr Eka Wulan Sari, MARS (Sekretaris Jenderal IADO).
Pada paparannya, dr Eka Wulan Sari mengatakan bahwa peran ASP sangat lah penting untuk mendukung dan mengingatkan tentang bahaya doping, mengingatkan dalam hal ini tidak hanya mengingatkan atlet untuk “Jangan Gunakan Doping” namun ASP juga harus dapat memberikan pengertian kepada Atlet terkait sanksi ban, pengucilan, mengingatkan pula untuk selalu berkonsultasi dengan dokter cabang jika sakit dan memerlukan obat, sehingga dokter cabang mengetahui situasi atlet dan dapat menyarankan obat terbaik untuk atlet dari segi keamanan dan juga kenyamanan atlet.
IADO memberikan pre-test dan post-test untuk peserta, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh wawasan peserta meningkat. Semula pengetahuan peserta yang masih awam mendapat nilai rata-rata 71,43 dan ketika selesai mendengarkan materi, pengetahuan peserta pada saat post-test meningkat menjadi 76,83 sehingga dapat diketahui apa yang harus dikembangkan untuk sosialisasi berikutnya, dan secara keseluruhan terjadi peningkatan wawasan dari pre-test ke post-test.
Peserta juga semangat dan aktif dalam bertanya salah satu pertanyaan yang menarik adalah apakah kopi termasuk doping? Menjawab pertanyaan tersebut dr. Eka Wulan Sari, MARS menjawab bahwa kandungan utama kopi adalah kafein yang mana kafein sendiri adalah zat yang dalam pantauan WADA, sehingga dalam meminum kopi tidak boleh berlebihan dan kadar normal yang diperbolehkan dalam tubuh adalah 400mg, namun dikarenakan metabolisme tubuh seseorang berbeda beda maka disarankan untuk membatasi konsumsi kafein.