Pemahaman Anti-Doping Untuk Mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta (UNJ)

Sesi edukasi anti-doping di UNJ. Sumber: IADO.

Jakarta, 26 Juni 2024

Fakultas Ilmu Keolahragaan di Universitas Negeri Jakarta telah menyelenggarakan Seminar Pemahaman Anti-Doping yang bertajuk “Edukasi Anti-Doping untuk Generasi Muda.” Pada kesempatan seminar yang berlangsung pada tanggal 26 Juni 2024 telah mengundang IADO untuk menjadi nara sumbernya. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai bentuk aktualisasi mata kuliah Ilmu Penyakit dan Ketergantungan NAPZA oleh Dosen Pengampu mata kuliah tersebut yaitu dr. Bazzar Ari Mighra, Sp.N. Pada pelaksanaannya, IADO yang diwakili oleh Natashya Marcellina Ardiany, S.Pd, S.M, MA selaku Direktur Edukasi IADO yang hadir langsung di Lantai 3, Gedung Olahraga Universitas Negeri Jakarta. Pada paparannya telah disampaikan bahwa edukasi anti-doping merupakan salah satu strategi dalam mencegah pelanggaran doping. Hal ini perlu terus dilakukan dan tidak hanya diberikan kepada atlet saja, namun semua yang bersinggungan dengan atlet juga turut perlu menerima edukasi anti-doping seperti pada peserta kegiatan ini yaitu mahasiswa strata satu di Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Jakarta.

Sebagian dari mereka yang hadir merupakan atlet aktif, pernah atlet dan juga menjadi bagian dari personil pendukung atlet (ASP). Pada kegiatan ini disampaikan juga kepada para peserta untuk terus memberikan pengertian kepada atlet terkait sanksi dan tentunya bahaya kesehatan dari doping yang sesungguhnya menjadi dasar utama mengapa ada aturan anti-doping. Karena pada hakikatnya, anti-doping diperlukan guna menjaga kesehatan atlet dan mempertahankan olahraga yang bersih bebas doping. Selain itu juga disampaikan bagaimana cara mengetahui kandungan doping yaitu melalui daftar zat terlarang dan berkomunikasi dengan dokter bukan dengan asal-asalan. Dan juga telah dijelaskan bagaimana cara jika atlet memang harus menggunakan atau mengonsumsi sesuatu yang mengandung doping dengan alasan medis yang mendesak yaitu dengan menggunakan Pengecualian Penggunaan Terapi (TUE) dengan bantuan dari dokter. IADO juga memberikan pre-test dan post-test untuk peserta, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh wawasan peserta meningkat dimana pada hasilnya terdapat peningkatan dalam hasil post-test peserta yang diharapkan dapat lebih memahami tentang edukasi anti-doping.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top