Jakarta, 22 Agustus 2024
Pada hari Kamis tanggal 22 Agustus 2024, bertempat di Jakarta telah dilaksanakan FGD Pematangan Pelatihan PRESI Tahap 3 dalam rangka pengesahan kurikulum, materi, dan pelatihan Presenter Edukasi (PRESI) pada FGD III. Kegiatan FGD III PRESI tersebut mengundang para stakeholders diantaranya Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, National Olympic Committee, National Paralympic Committee, dan Komite Olimpiade Nasional Indonesia. Acara dibuka oleh Ketua Umum IADO yang dalam kata pembukaannya menyeutkan harapannya untuk PRESI yang merupakan pilot project pertama di ASEAN dalam bidang edukasi anti-doping. Selanjutnya, Direktur Edukasi IADO (Indonesia Anti-Doping Organization) memaparkan terkait proses kegiatan PRESI, mulai dari penjelasan tentang pengertian PRESI yang artinya seseorang yang terlatih dan diberi wewenang untuk memberikan edukasi.
Adapun dalam FGD Pelatihan PRESI telah membahas 11 topik wajib dalam anti-doping. Adapun Tim Penyusun PRESI sendiri disahkan oleh Ketua Umum IADO namun diketuai oleh Direktur Edukasi IADO, Natashya Marcellina Ardiany, S.Pd,S.M, M.A, dan memiliki 3 Komisi diantaranya Komisi Kurikulum (yang ditangani Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M. Pd); Komisi Materi (yang ditangani Dr. Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih, S. Gz., M.P.H.; RD (yang ditangani Prof. Dr. Hardhono Susanto, PAK); serta Komisi Pelatihan (yang ditangani Prof. Dr. Ria Lumintuarso, M. Si). PRESI saat ini telah terseleksi sebanyak 20 orang yang lulus ke tahap pelatihan, setelah dilatih akan dilakukan seleksi untuk dikukuhkan menjadi Presenter Edukasi Anti-Doping. Kelak PRESI akan banyak terlibat dalam berbagai kegiatan edukasi seperti diantaranya menyampaikan edukasi dalam bentuk seminar, webinar, dan kampanye anti-doping. Pada saat ini Direktorat Edukasi sedang gencar memperkenalkan ADEL (Anti-Doping Education and Learning) yang merupakan platform belajar daring, dikhususkan untuk Atlet dan Personil pendukung Atlet. Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M. Pd, selaku Komisi Materi PRESI memaparkan bahwa PRESI memiliki total 39 Jam Pelajaran (45 Menit/Jam Pelajaran) adapun metode yang digunakan yakni Teori, Simulasi, Mandiri, dan Studi Kasus, dengan waktu pelatihan 4 hari.
Selanjutnya, Komisi Pelatihan PRESI, Prof. Dr. Ria Lumintuarso, M. Si menyebutkan, bahwa penilaian pelatihan akan meliputi Teori, Micro Teaching, Practical (Roleplay dan Studi Kasus), hasil evaluasi akan menghasilkan penilaian dari ahli apakah calon PRESI berkompeten atau belum berkompeten sebagai PRESI. Materi dalam Modul PRESI sebanyak 7 materi. Setelah berdiskusi cukup panjang antara Tim Penyusun PRESI dan Stakeholders, maka disahkan Kurikulum Pelatihan PRESI, Modul dan Materi Pelatihan PRESI, serta Konsep Pelatihan PRESI, oleh IADO dan Tim Penyusun PRESI.