Gorontalo, 21 November 2024
Kembali dilakukan edukasi dari IADO bersama KONI Pusat dan KONI Provinsi Gorontalo. Sosialisasi yang diadakan di Gorontalo pada tanggal 21 November 2024 itu bertujuan agar para peserta yang merupakan atlet, pelatih, Pengurus Federasi Nasional, dan KONI lebih paham dan mengenal terkait doping, karena faktanya banyak masyarakat yang masih salah paham dengan doping. Banyak dari peserta yang masih mengira bahwa doping hanya terjadi jika atlet meminum zat yang dapat meningkatkan performa olahraga secara signifikan, padahal doping juga dapat terjadi pada Personil Pendukung Atlet (ASP) seperti misal ketika pelatih / manager mencoba untuk memberikan zat doping kepada atlet, atau berusaha untuk menutupi kasus pelanggaran doping, maka tindakan tersebut juga termasuk jenis pelanggaran doping, yang sanksinya dapat diterima oleh ASP.
Peserta dipersilahkan untuk bertanya terkait materi edukasi yang dipaparkan, dimana salah satu penanya adalah seorang pelatih Cabang Olahraga Angkat Berat; “Adakah aplikasi untuk belajar terkait dengan doping yang bisa digunakan oleh Atlet?” Dengan senang hati IADO menjawab bahwa aplikasi itu sudah ada dan dapat diakses kapan pun dan dimana pun, bahkan tanpa dipungut biaya apa pun. Aplikasi tersebut adalah ADEL (Anti-Doping Education and Learning) Platform dari WADA, yang sangat berguna bagi atlet dan ASP untuk belajar kapan saja terkait dengan doping. Bahkan beberapa kursus ADEL sudah ada yang berbahasa Indonesia seperti kursus RTP – Dasar-dasar Keberadaan (Bahasa Indonesian), ADEL for International-Level Athlete (Bahasa Indonesia), ADEL for National-Level Athlete (Bahasa Indonesia), Program Pendidikan Pelatih Profesional, dan ADEL for Talented Athletes (Bahasa Indonesia).
Sebagai penutup, IADO sangat melarang keras tindakan pelanggaran yang menyalahi nilai olahraga bersih, yang salah satunya doping. Hal tersebut penting disadari, karena selain dapat merusak kesehatan atlet, juga yang terkena sanksi doping berakibat ditarik hadiah dan medalinya serta bonus-bonus yang terkait langsung. Ini belum lagi ditambah dengan hubungan yang rusak dengan sesama rekan atlet. Banyak hal merugikan yang dapat terjadi jika atlet mengambil risiko untuk melakukan pelanggaran doping, dan bahkan manfaat yang didapatkan hanya sementara. Maka dalam paparan edukasi anti-doping senantiasa selalu IADO sebutkan jika atlet membutuhkan obat jangan segera membelinya sendiri, tapi konsultasikan kepada dokter cabang olahraga atau dapat menghubungi IADO melalui pesan elektronik Whatsapp bila ingin bertanya terkait obat yang akan dikonsumsi aman untuk diminum oleh atlet atau tidak. IADO juga selalu mengangkat informasi terkait dengan 11 Pelanggaran Anti-Doping, yang juga bisa dilihat di website iado.id.