
Almaty, 14 Februari 2025
Linda Rosalina, Direktur Testing IADO telah diberikan kesempatan oleh WADA bidang Edukasi melalui SEARADO untuk mengikuti pelatihan GLDF untuk peran Pengujian. Adapun tujuan dari pelatihan ini untuk membekali manajer, petugas, atau koordinator yang bertanggung jawab atas pengujian di Anti Doping Organisasi dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan dan mengelola program pengujian yang sesuai dengan World Anti-Doping Code dan Standards. Program ini juga menyediakan ruang yang aman untuk berbagi pengalaman dan belajar dari praktisi lain di bidang yang sama. Dengan dukungan kontribusi tambahan dari mitra anti-doping dari Pemerintah Jepang kepada WADA maka Pelatihan GLDF dapat diberikan secara ‘tatap muka’ untuk praktisi Pengujian wilayah Asia dan Oceania.
Pelatihan dilaksanakan di Almaty, Kazakhstan, pada tanggal 11-14 Februari 2025 dengan beberapa sesi virtual sebelum dan sesudah acara yang dipandu oleh dua pelatih GLDF yaitu dari Sport Integrity Australia (SIA) , Steve Northey dan dari Japan Anti-Doping Agency (JADA), Chika Hirai yang dipimpin oleh Colin Allen, Manager Education WADA. Acara ini dibuka oleh ketua KAZ NADO Maira BAKASHEVA. Acara itu mencakup, sesi interaktif yang menarik, e-Learning yang harus diselesaikan selama workshop, menciptakan peluang unik untuk pembelajaran kolaboratif dan pengembangan profesional serta kesempatan untuk membangun jaringan profesional, yang diikuti 14 peserta dari 12 negara.
Pelatihan dibagi menjadi beberapa modul, di antaranya: Pengantar Anti-Doping dan WADA (yang mencakup pemahaman dasar tentang doping dan anti-doping dan tanggung jawab masing-masing pihak; Proses Pengujian (yang mencakup pengenalan kepada pengujian dan peran utama dalam proses tersebut dan kolaborasi dalam pengujian; Risk Assessment (yang mencakup apa itu penilaian risiko dan penerapannya dalam konteks doping); Perencanaan Program Pengujian (yang mencakup memprioritaskan olahraga dan alokasi tes dan dokumentasi rencana distribusi pengujian / TDP); Implementasi dan Logistik (yang mencakup strategi pengambilan sampel dan manajemen logistik pengujian); dan Pelatihan Personel Pengambilan Sampel (tanggung jawab dan pelatihan untuk personel pengambilan sampel). Adapun metode pelatihan dilakukan dengan pendekatan blended learning, yang meliputi: sesi tatap muka dipandu oleh trainer, modul e-learning yang dapat diakses secara mandiri dan diskusi kelompok dan satu-satu dengan trainer atau mentor. Pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan personel yang profesional, kompeten dan siap dalam pengelolaan program anti-doping di tingkat organisasi masing-masing negara, dengan fokus pada kebijakan dan praktik terbaik dalam pengujian.