
Jakarta, 28 Juli 2025
Sesuai peraturan yang ditetapkan oleh WADA, atlet akan menerima sertifikat atau surat TUE dari ADO mereka yang berisi detail keputusan mereka. Jika TUE dikabulkan, detail mengenai dosis, frekuensi, rute pemberian, dan durasi akan diberikan. Jika terjadi perubahan kondisi, misalnya perubahan dosis, rute pemberian, atau durasi, atlet harus memberi tahu ADO yang telah menyetujui TUE. Namun, jika TUE tidak dikabulkan, ADO akan menjelaskan alasannya. Atlet dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut. Atlet tingkat nasional yang ingin mengajukan banding atas keputusan tersebut harus mengajukan permohonan ke badan banding nasional yang relevan di negara mereka.
Untuk mengantisipasi kemungkinan atlet tingkat nasional sewaktu-waktu ingin mengajukan banding karena tidak puas dengan keputusan TUE yang dibuat oleh Komite TUE, pada tanggal 28 Juli 2025 Komite TUE IADO bekerja sama dengan Dewan Eksekutif IADO, mengadakan pertemuan virtual dengan Program Studi Kedokteran Olahraga Universitas Indonesia. Beberapa topik diskusi dibahas bersama. Namun demikian, salah satu keinginan Komite TUE IADO adalah keinginan Ketua Komite TUE untuk dibantu dengan kehadiran dokter spesialis yang diharapkan bergabung dengan Komite TUE. Dokter spesialis ini diharapkan dapat mendiagnosis lebih rinci jenis penyakit yang diderita oleh atlet yang mengajukan aplikasi TUE. Selain itu, kehadiran dokter spesialis ini dapat membantu Komite TUE selama proses banding, karena setidaknya personelnya harus berubah, dan kompetensinya akan lebih mengutamakan spesialis.