Sosialisasi Whereabouts dan Edukasi Anti-Doping untuk Atlet Menembak

Tim IADO (Roky Andarwanto, Rifaldi dan Daffa Rafif Bramantyo) bersama Tim PERBAKIN dalam sesi edukasi whereabouts dan anti-doping untuk para atlet PERBAKIN dan para pelatih mereka. Sumber: IADO.

Jakarta, 13 Agustus 2025

IADO bekerja sama dengan Persatuan Menembak Indonesia (PERBAKIN) pada tanggal 13 Agustus 2025 telah mengadakan sosialisasi Whereabouts dan edukasi anti-doping di Gedung Serbaguna Lapangan Tembak PERBAKIN, Jakarta Pusat. Kegiatan itu menjadi langkah penting dalam mempersiapkan atlet berprestasi menghadapi ajang SEA Games dan berbagai kejuaraan internasional, mengingat seluruh atlet yang bertanding wajib memiliki sertifikat ADEL (Anti-Doping Education and Learning platform) serta mengisi Whereabouts melalui aplikasi Athlete Central.

Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Harian PERBAKIN, 5 pelatih, dan 54 atlet menembak. Sosialisasi dibuka dengan sambutan Ketua Harian PB PERBAKIN, Brigjen TNI (Purn) Siswanto, S.H., yang menekankan pentingnya kesadaran atlet terhadap regulasi anti-doping. Materi sosialisasi disampaikan oleh Rifaldi, staf Direktorat Testing IADO, yang dimulai dengan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal peserta. Sesi pertama membahas ruang lingkup anti-doping dan pengetahuan dasar yang wajib dimiliki atlet. Sesi berikutnya menjelaskan secara detail kewajiban pengisian Whereabouts bagi atlet yang masuk dalam Registered Testing Pool (RTP) dan Testing Pool (TP).

Pengisian Whereabouts melalui Athlete Central tersebut memudahkan NADO n(dalam hal ini IADO) dalam proses pengumpulan sampel dan menemukan lokasi atlet untuk pelaksanaan tes doping tanpa pemberitahuan sebelumnya (OOCT). Kewajiban ini sangat penting agar atlet terhindar dari sanksi akibat pelanggaran Anti-Doping Rule Violations (ADRVs), khususnya pelanggaran tidak mengisi Whereabouts. Saat sesi tanya jawab, suasana berlangsung interaktif, karena cukup banyak atlet yang menanyakan tentang antara lain zat-zat terlarang dan penggunaannya, prosedur Therapeutic Use Exemption (TUE) dan isu maraknya iklan obat atau suplemen berlabel “bebas doping” di media sosial. Fenomena tersebut menjadi perhatian penting IADO, karena tanpa informasi yang benar bisa menyesatkan atlet jika tidak diverifikasi secara proporsional.

Kegiatan itu tidak hanya meningkatkan pemahaman atlet terhadap regulasi anti-doping, tetapi juga menjadi kampanye edukasi agar lahir generasi atlet muda berprestasi tanpa doping, yang patuh mengisi Whereabouts dan menjaga integritas olahraga. Selanjutnya, acara ditutup dengan post-test dan sesi tanya jawab yang berlangsung penuh antusiasme. IADO berharap kegiatan ini mampu menumbuhkan kesadaran dan kepedulian atlet menembak untuk selalu mematuhi aturan anti-doping di setiap kompetisi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top