
Surakarta, 3 Desember 2025
Indonesia Anti-Doping Organization (IADO) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung olahraga bersih melalui kolaborasi bersama National Paralympic Committee (NPC). Kegiatan edukasi anti-doping dan sosialisasi pengisian whereabouts bagi atlet RTP-TP NPC digelar di Surakarta pada tanggal 3 Desember 2025, sebagai bagian dari persiapan menuju ASEAN Para Games 2026 yang akan diselenggarakan di Nakhon Ratchasima, Thailand. Kegiatan itu menghadirkan 38 atlet dari berbagai cabang olahraga, serta 1 dokter, 1 fisioterapis, dan 10 Atlet Support Personnel (ASP).
Acara dimulai dengan sambutan dari perwakilan NPC, dr. Retno Setianing, yang menegaskan pentingnya edukasi anti-doping, kepatuhan terhadap program whereabouts, serta kesiapan atlet menghadapi kejuaraan internasional. Sambutan kedua disampaikan oleh Plt. Sekjen IADO, Ir. Suharyanto, MSc, yang mengapresiasi kolaborasi NPC dan menekankan pentingnya integritas dalam olahraga. Sesi berikutnya diisi oleh para narasumber dari IADO yaitu Natashya Marcellina Ardiany, S.Pd., S.M., MA yang memberikan pemaparan komprehensif mengenai keseluruhan program anti-doping baik di Indonesia maupun tingkat internasional. Kemudian Weliza Agustina – menyampaikan materi Therapeutic Use Exemption (TUE) terkait proses pengajuan administrasi TUE bagi atlet serta Dezard Syah Rahman yang menjelaskan materi Result Management (RM) mengenai alur notifikasi hingga proses penanganan kasus doping.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Ir. Suharyanto, MSc bersama Daffa Bramantyo, yang membahas peran intelijen dan investigasi dalam program anti-doping, termasuk mekanisme pelaporan informasi. Pada sesi ini juga disampaikan edukasi terkait Speak-Up, di mana atlet diberikan ruang aman untuk menyampaikan informasi penting terkait dugaan pelanggaran anti-doping.
Materi yang paling ditunggu oleh atlet, yaitu sosialisasi whereabouts, dipandu oleh Rifaldi dari Direktorat Testing. Kegiatan dimulai dengan pengisian Pre-Test, kemudian dilanjutkan penjelasan mengenai: pentingnya kepatuhan pengisian whereabouts bagi atlet RTP-TP, tips dan langkah pengisian untuk mencegah whereabouts failure (filling failure dan missed test), kewajiban atlet menjelang ASEAN Para Games 2026, termasuk penyelesaian e-learning pada platform ADEL untuk memperoleh sertifikat sebagai syarat kompetisi. Kegiatan ditutup dengan Post-Test dan sesi diskusi interaktif, di mana banyak pertanyaan muncul terkait prosedur anti-doping, TUE, serta teknis pengisian whereabouts. IADO dan NPC berharap seluruh atlet semakin patuh terhadap peraturan anti-doping dan memahami 11 pelanggaran anti-doping, serta mampu menerapkan seluruh prosedur dengan baik menuju ajang internasional mendatang.