
Jakarta, 18 Desember 2025
Sebagai suatu cabang olahraga baru tetapi perkembagannya sudah meningkat drastis luar biasa dalam setahun terakhir ini, Pengurus Padel Indonesia rupanya sudah sangat cepat melakukan antisipasinya untuk melakukan penyempurnaan dari sisi kinerja organisasinya. Pada satu sisi, para pimpinan Padel Indonesia yang tergabung dalam PBPI (Perkumpulan Besar Padel Indonesia) terus menarik perhatian publik dengan makin banyaknya minat warga masyarakat yang turut bergabung menikmati olahraga yang mengintegrasikan unsur olahraga prestasi dan olahraga rekreasi, sehingga berdampak makin banyak dan berkembangnya pembangunan prasarana bangunan dan lapangan olahraga padel di berbagai tempat, maka pada sisi lain PBPI yang dipimpin oleh Galih Dimuntur Kartasasmita ini terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dengan tujuan untuk memperkuat eksistensi organisasinya.
Upaya perkuatan organisasi tersebut di antaranya adalah agar diakui eksistensinya sebagai salah satu anggota NOC Indonesia. Untuk itu, PBPI bersama IADO pada tanggal 18 Desember 2025 telah menanda-tangani MoU, dengan tujuan untuk mengikatkan kerjasama di bidang pengawasan doping, sebagaimana juga sudah dijalin oleh IADO dengan 76 organisasi olahraga lainnya di Indonesia (sebagian besar adalah berasal dari Induk Organisasi Cabang Olahraga). Memang sejauh ini belum pernah ada laporan adanya penggunaan zat terlarang ataupun pelanggaran peraturan anti-doping dari komunitas doping di Indonesia dan semoga tidak terjadi. Bahkan dalam konteks global, Federasi Padel Internasional (IPF) pada tanggal 25 April 2025 telah menanda-tangani perjanjian kerjasama dengan ITA (International Testing Agency) dalam rangka pengawasan doping dalam lingkup internasional. IADO menyambut gembira adanya MoU dengan PBPI tersebut dan membuka kesempatan kepada PBPI untuk menindak lanjuti MoU tersebut dalam berbagai bentuk pelaksanaaannya.