Persiapan Doping Control untuk PON Tahun 2024

IADO dan Panitia Penyelenggara PON 2024 sepakat untuk bekerjasama. Sumber: PB PON.

Jakarta, 6 April 2023

Persiapan kegiatan kegiatan doping control untuk penyelenggaraan PON tahun 2024 telah dilakukan oleh panitia penyelenggara daerah PON 2024 yang bertanggung jawab bidang pelayanan kesehatan dan doping control dengan bekerjasama dengan IADO. Sebagai informasi, event tersebut akan diadakan pada bulan September 2024 di Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Aceh. Pelaksanaan event di kedua provinsi tersebut akan menjadi event perdana yang diadakan di dua provinsi yang saling berdekatan sejak event tersebut pertama kali secara historis diadakan di kota Surakarta pada bulan September 1948 sampai PON yang belum lama ini berlangsung di Papua pada bulan Oktober 2021.

Pada pertemuan secara virtual yang kedua yang diadakan oleh Kantor Dinas Kesehatan Sumatera Utara sebagai panitia penyelenggara setempat pada tanggal 6 April 2023, IADO sangat menaruh hormat pada mereka ketika mereka mengutip pesan Gubernur Sumatera Utara Eddy Rakhmayadi bahwa PON 2024 harus menjadi ajang event pertama yang tanpa doping. Dibandingkan PON sebelumnya tahun 2016 di Jawa Barat dan tahun 2016 dan di Papua tahun 2021, IADO menilai bahwa sejauh ini persiapan PON 2024 kenyataannya lebih baik, lebih komprehensif dan lebih terperinci. Kondisi ini akan memungkinkan IADO untuk memback lebih baik bagi kesuksesan kegiatan doping control pada PON 2024.

Dalam pandangan IADO, sebagai NADO nya Indonesia telah mencoba membimbing panitia setempat tentang bagaimana melakukan kegiatan doping control yang sesungguhnya dari suatu multi event nasional. Ini mencakup bagaimana membuat DCS (Doping Control Station), untuk melakukan kegiatan edukasi anti-doping, untuk mengirimkan sampel ke laboratorium anti-doping yang terakreditasi WADA, untuk menugaskan DCO dan chaperone dan untuk mengkoordinasikan cara penyimpanan sampel dan mekanisme pengiriman sampel dengan cara yang paling cepat untuk sampai ke laboratorium anti-doping.

Lebih lanjut, IADO pengin tahu apakah ada penerbangan langsung dari Bandara Kuala Namu ke Bangkok. Secara prinsip, masih harus ada pertemuan yang lebih sering dan intensif antara IADO dan panitia setempat dan bahkan lebih baik jika dengan Panitia Besar PON.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top