Edukasi Anti-Doping Sebelum Mengikuti SEA Games, Yang Dibuka Ketua Umum NOC Indonesia

Ketua Umum NOC Indonesia membuka respi kegiatan edukasi anti-doping. Sumber: IADO.

Jakarta, 14 Maret 2023

IADO melanjutkan pelaksanaan rangkaian kegiatan edukasi anti-doping sebagai bentuk dari upaya pencegahan pelanggaran doping. Sebagai rangkaian kegiatan anti-doping yang pertama di tahun 2023, IADO telah menempatkan para atlit RTP – TP yang diptioritaskan untuk menerima edukasi anti-doping sesuai dengan aturan WADA, kerena mereka inilah yang diprioritaskan. Lebih lanjut, pada kegiatan tersebut yang merupakan suatu bentuk kelanjutan kerjasama antara IADO dan NOC Indonesia, sebagai tindak lanjut dari MoU yang telah ditanda-tangani kedua belah pihak pada tanggal 18 November 2022 dan 6 Maret 2023. Sebagai bagian dari kerjasama tersebut, Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari yang didampingi oleh Sekjen IADO dr. Eka Wulan Sari dan Direktur Edukasi IADO Natashya, telah secara resmi membuka kegiatan tersebut di kantor NOC pada tanggal 13 Maret 2023 yang berlanjut hingga hari berikutnya. Ia mengatakan bahwa pekerjaan utama atlit tentu saja berlatih, tetapi diharapkan dengan mengikuti kegiatan tersebut, maka mereka akan berlatih dan waspada terhadap potensi pelanggaran anti-doping setelah menerima edukasi anti-doping. Oleh karenanya, ketika mereka jadi juara, hasil latihannya tidak menjadi sia-sia karena mereka juara yang sesungguhnya atas dasar hasil yang diperoleh bersih dan jujur.

Kegiatan tersebut merupakan pertama kalinya diadakan sebelum adanya event seperti SEA Games dibandingkan pada era sebelumnya, karena beberapa bulan lalu ada edaran dari OCA (Olympic Council of Asia) yang mewajibksn seluruh atlit yang akan bertanding di sejumlah event internasional di kawasan Asia terutama Asian Games untuk wajib mendapatkan edukasi anti-doping yang diadakan oleh masing-masing NADO nya (National Anti-Doping Organization). Perintah tersebut kemudian diindahkan oleh SEARADO (South East Asia Regional Anti-Doping Organization) yang mendorong seluruh NADO nya untuk mewajibkan para atlit mereka, terutama yang masuk dalam TP (Testing Pool) dan TRP (Testing Registered Pool) untuk ikut serta dalam edukasi anti-doping terutama untuk materi ADEL (Anti-Doping eLearning Platform). Jika tidak, mereka tidak akan diizinkan untuk ikut dalam eventnya seperti SEA Games.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top