Jayapura, 19 September 2023
IADO bekerjasama dengan organisasi olahraga KONI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga melaksanakan kegiatan edukasi anti-doping di Jayapura, ibukota Provinsi Papua tanggal 19 September 2023. IADO membahas tentang edukasi anti-doping diantaranya zat terlarang, bahaya doping, konsekuensi doping, 11 item pelanggaran anti-doping, serta pengajuan TUE (Therapeutic Use Exemption). Sementara dari KONI membahas terkait “Pembinaan Prestasi Olahraga Tanpa Doping” dan KEMENPORA membahas terkait “Peran Pemerintah dalam Anti-Doping”. Kegiatan Edukasi dan Sosialisasi tahun ini sudah dilakukan di 4 daerah yaitu Aceh, Banten, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan ditutup dengan kegiatan Sosialisasi dan Edukasi di Papua. Adapun narasumber dari IADO yaitu dr. Eka Wulan Sari, MARS selaku Sekretaris Jenderal IADO, dan Natashya Marcellina, S.Pd., SM, MA selaku Direktur Edukasi IADO, Markus Othniel Mamahit SH selaku Wakil Sekretaris Jenderal KONI Pusat, Drs. Jenal Aripin, M.Pd selaku Penanggung Jawab Bidang Pembinaan dan Pengembangan Sentra Olahraga Prestasi.
Sebanyak 81 Peserta mengikuti kegiatan Edukasi dan Sosialisasi di Jayapura, Papua. Kegiatan berjalan dengan baik dan peserta aktif dalam mengajukan pertanyaan seputar kebiasaan orang Papua yang gemar minum herbal jamu, karena pada kenyataannya tidak semua jamu herbal komposisinya bebas dari doping sehingga IADO menyarankan atlet serta pelatih untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang asli saja tidak menambahkan suplemen, obat atau jamu yang kandungannya tidak bisa dipertanggungjawabkan oleh tim medis. Pertanyaan lainnya seputar dengan keamanan makanan di Aceh selaku tuan rumah PON 2024. Merespon pertanyaan itu Direktur Edukasi IADO menyatakan bahwa KONI Provinsi Aceh sudah memastikan bahwa makanan yang disediakan oleh panitia PB PON yang juga bekerjasama dengan tim medis KONI Aceh akan memilah bahan dan bumbu masakan yang bebas doping untuk konsumsi para atlet.