Kunjungan Para Atlet Junior Akuatik ke IADO

Diskusi tentang regulasi anti-doping dengan sejumlah atlet akuatik. Sumber: IADO.

Jakarta, 15 Desember 2023

Kantor IADO pada tanggal 15 Desember 2023 telah kedatangan tamu sekelompok atlet junior akuatik yang baru saja turut serta dalam “5th Indonesia Open Aquatic Championship 2023.” Event tersebut telah diikuti oleh 951 perenang dari 191 beragam klub renang dari seluruh Indonesia dan diadakan pada tanggal 12 s/d. 15 Desember 2023 di Stadion Akuatik GBK Senayan – Jakarta. Salah satu klub yang baru saja mengikuti event tersebut berasal dari Surabaya, yang terdiri dari perenang pria maupun wanita berbasis di Surabaya untuk program DBON (Desain Besar Olahraga Nasional). Tujuan kunjungan mereka ke IADO yang mendadak tersebut adalah untuk memperoleh lebih banyak informasi tentang anti-doping. Secara kebetulan, salah satu pimpinan kelompok yang berkunjung tersebut adalah seorang dokter dari Universitas Negeri Surabaya yang telah menjadi seorang moderator pada kegiatan IADO yang membahas tentang diskusi PRESI pada tanggal 21 November 2023 yaitu tentang Persiapan Pelatihan Anti-Doping.

Ketika ditanya beberapa hal tentang peraturan anti-doping, hanya beberapa yang memahaminya secara memadai. Kebanyakan dari mereka memahami sepenuhnya bahwa doping adalah sepenuhnya berbahaya untuk atlet manapun. Tetapi mereka tidak mengetahui dengan baik beragam peraturan anti-doping seperti halnya TUE, RM, zat-zat teralarang dan lain sebagainya. IADO tidak menyalahkan mereka. Sebaliknya, itu justru menjadi salah satu dari tumpukan tantangan bahwasanya IADO wajib melakukan lebih banyak kegiatan edukasi pada makin banyak atlet dari seluruh Indonesia yang datang dari beragam Induk Organisasi Cabang Olahraga. Informasi penting lain yang disampaikan kepada mereka adalah tentang ADRV (Anti-Doping Regulation Violation), yang mana mereka harus sadar bahwa doping tidak hanya semata-mata diidentifikasi karena telah mengkondumsi zat terlarang, tetapi juga kegiatan-kegiatan lain seperti halnya karena menolak untuk diambil sampelnya oleh DCO, susah untuk mematuhi pengisian aplikasi Whereabouts dan lain sebagainya. Berdasarkan pertemuan tersebut, IADI secara prinsip menyambut gembira bagi atlet-atlet dan para pemangku kepentingan yang lain untuk mengunjungi ataupun mengundang IADO untuk membahas peraturan anti-doping.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top