Catatan Kinerja IADO di Tahun 2023

Wakil Menlu Pahala Mansury selalu Ketua Umum Federasi Olahraga Halang Rintang Indonesia (IOSF / FOHRI) menanda-tangani MoU dengan IADO pada tanggal 16 November 2023. Meminta dengan sangat kepada seluruh Induk Organisasi Cabang Olahraga Indonesia merupakan salah satu tantangan terbesar dalam waktu singkat bagi IADO untuk memenuhi kewajiban yang ditekankan oleh WADA.

Jakarta, 1 Januari 2024

IADO telah menyelesaian seluruh kewajiban pekerjaan yang menjadi tugasnya sepanjang tahun 2023. Bagi IADO, tahun  2023 ini merupakan tahun yang paling berat dibandingkan pada tahun 2022  dan tahun-tahun sebelumnya ketika penanganan doping control masih di bawah koordinasi LADI. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut:

  1. Kementerian Pemuda dan Olahraga sangat layak diapresiasi, karena tetap menunjukkan komitmennya untuk membantu penyediaan anggaran bagi kegiatan IADO meskipun sama sekali tidak turut campur tangan dalam pengambilan keputusan dan operasional kegiatan IADO. Komitmen Pemerintah ini adalah sesuai ketentuaan yang diatur dalam Pasal 23.3 World Anti-Doping Code, yang menyebutkan: “Signatories shall devote sufficient resources in order to implement anti-doping programs in all areas that are compliant with the Code and the International Standards.” Dan masalah kecukupan anggaran ini selalu menjadi salah satu hal krusial yang dipantau oleh WADA pada setiap NADO (National Anti-Doping Organization).  Sementara kemandiriannya adalah sesuai dengan Pasal 23.5.1 World Anti-Doping Code yang menyebutkan: “To be independent in their operational decisions and activities from sport and government, including without limitation by prohibiting any involvement in their operational decisions or activities by any Person who is at the same time involved in the management or operations of any International Federation, National Federation, Major Event Organization, National Olympic Committee, National Paralympic Committee, or government department with responsibility for sport or anti-doping.” Di samping itu kemandirian tersebut dinyatakan dalam Pasal 98 ayat (3) UU No. 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan, yang menyebutkan: “Organisasi anti-Doping nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan satu-satunya organisasi anti-Doping nasional yang bersifat mandiri, profesional, objektif, dan akuntabel dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangan sesuai dengan peraturan organisasi anti-Doping dunia.”
  2. Direktorat Testing (yang didukung oleh keberadaan 51 DCO / Doping Control Officer dan 7 BCO / Blood Collection Officer)  telah melakukan pengambilan sampel pada ICT (In Competition Testing) yaitu kegiatan yang berlangsung misalnya pada saat adanya Kejurnas, event nasional dan internasional tertentu sebanyak 180 sampel (dari atlet-atlet yang dinyatakan juara dan ataupun yang berhasil memecahkan rekor). Sedangkan pengambilan sampel pada OOCT (Out of Competition Testing) yaitu kegiatan yang tidak berlangsung di dalam lingkup adanya Kejurnas ataupun event nasional maupun internasional tertentu (pada umumnya pengambilan sampelnya dilakukan di tempat tinggal atau di tempat pelatihan / Training Centre)  sebanyak 538 sampel (dari atlet-atlet elit cabang olahraga tertentu sesuai dengan Test Distrubution Plan (TDP).
  3. Pada beberapa event nasional dan internasional, ada beberapa kegiatan pengambilan sampel dalam ICT yang telah dilakukan oleh IADO, yaitu:
    • Invitasi Seleksi Atletik Nasional pada tanggal 11 Januari 2023 di Stadion  Madya Stadium, GBK Senayan, Jakarta. 
    • Daihatsu Indonesia Masters 2023 pada tanggal 25 s/d. 27  Januari  2023 di  Istora GBK Senayan, Jakarta.
    • Seleksi Angkat Besi Nasional Untuk SEA Games 2023 pada tanggal 2 Februari 2023, di Pelatnas Angkat Besi, Jakarta.
    • Kejuaraan Nasional Seleksi Renang pada tanggal 23 s/d. 24  Februari   2023  di Stadion Akuatik,  GBK Senayan, Jakarta.
    • Union Cycliste Internationale Track Nations Cup 2023  pada tanggal 23 Februari  2023 di Velodrome Rawamangun, Jakarta (untuk mendukung DCO ITA).
    • Kejuaraan Menembak Internasonal Asian Cup 2023 pada tanggal 1 s/d. 11 Maret  2023 di Lapangan Menembak  GBK Senayan, Jakarta.
    • IFSC Climbing Speed ​​World Cup pada tanggal 6 s/d. 7 Mei 2023 di GBK Senayan, Jakarta.
    • Kejuaraan Akuatik Nasional yang berjudul “Festival Aquatik Indonesia 2023” pada tanggal 10 s/d. 13 Juni 2023 di Stadion Akuatik, GBK Senayan, Jakarta.
    • Kapal Api Group Indonesia Open 2023 pada tanggal 13 s/d. 17 Juni  2023 di Istora GBK Senayan, Jakarta.
    • Kejuaraan Atletik Nasional pada tanggal 21 s/d. 26 Juni 2023 di Stadion Sriwedari, Senayan.
    • LPS Monas Half Marathon 2023  dengan tema  “Restart for Change” pada tanggal 2 Juli 2023 di kawasan  Monas , Jakarta.
    • Jakarta Half Marathon  pada tanggal 20 Agustus  2023 di kawasan Monas, Jakarta.
    • SEA Age Group Swimming Championship 2023 pada tanggal 24 s/d. 26 Agustus 2023   di Stadion  Aquatik, GBK Senayan,  Jakarta.
    • Maybank Marathon 2023 pada tanggal 27 Agustus 2023 di Bali Safari Marine Park, Gianyar, Bali.
    • Babak Kualifikasi PON 2024 Cabor Karate pada tanggal 25 s/d. 27 Agustus 2023 di  Banjarbaru,  Kalimantan Selatan.
    • Babak Kualifikasi PON 2024 dan Kujuaraan Balap Sepeda Nasional pada tanggal 23 s/d. 27 Agustus 2023  di  Lubuklinggau, Sumatra Selatan.
    • Babak Kualifikasi  2023 FIBA World Cup  pada tanggal 25 Agustus s/d. 10 September 2023  Indonesia Arena, GBK Senayan, Jakarta (untuk mendukung  DCO  PHINADO).
    • BNI Indonesia Masters I 2023 pada tanggal 6 s/d. 7 September 2023, di  Medan19)  BNI Indonesia Masters II 2023 pada tanggal 25 s/d 26 Oktober 2023, di  Surabaya.
    • ICU Asian Cheerleading Championship (ICU ACC) dan  Bali International Cheer Open (BICO) pada tanggal 21 s/d. 22 Oktober  2023 di Taman Werdhi Budaya Art Center, Denpasar, Bali.
    • Hibank Jakarta Marathon 2023 pada tanggal 22 Oktober 2023 di Jakarta.
    • Labuhan Bajo Marathon  pada tanggal 4 November   2023 di Waterfront City, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
    • FIFA U-17 World Cup 2023  pada tanggal 10 November  s/d. 2 Desember 2023 di Surabaya, Jakarta, Bandung dan Surakarta (bekerjasama dengan DCO FIFA).
    • BTN Jakarta Run pada tanggal 12 November 2023 di kawasan  Medan Merdeka Selatan, Jakarta.
    • World MTB Eliminator Championship 2023 pada tanggal 12 November 2023 in Palangkaraya (untuk mendukung DCO ITA).
    • Borobudur Marathon pada tanggal 19 November 2023 di kawasan Borobudur,  Magelang.
    • Kejuaraan Dayung  – Canoe Nasional 2023 untuk Babak Kualifikasi PON 2024 pada tanggal 18 s/d. 19 November 2023 di Situ Cipule , Karawang.
    • Kejuaraan Dayung  – Rowing  Nasional 2023 untuk Babak Kualifikasi PON 2024 pada tanggal 30 November s/d. 1 Desember 2023 di Situ Cipule , Karawang.
    • 15th SEA Youth Athletics Championships 2023 pada tanggal 7 s/d. 9  Desember 2023 di National Athletics Centre, Pathum Thani, Thailand (bekerjasama dengan  DCAT).
    • PLN Run pada tanggal 10 Desember 2023 di kawasan BSD, Tangerang.
    • Indonesia Open Aquatic Championship 2023 pada tanggal 12 s/d. 15  Desember  2023 di Stadion Akuatik,  GBK Senayan,  Jakarta.
  4. Direktorat Testing tidak hanya concern pada pengambilan sampel, tetapi juga pada pelaksanaan / penegakan hukum dari aturan Pasal 2.1 s/d  Pasal 2.11 World Anti-Doping Code, yang antara lain menyebutkan, bahwa seorang atlet dapat dinyatakan terkena doping tidak harus karena telah terbukti mengkonsumsi zat terlarang, karena beberapa tindakan lain pun dapat berakibat dinyatakan doping, seperti misalnya karena menghindar atau menolak untuk dilakukan testing, kegagalan menunjukkan keberadaannya, bertindak untuk mencegah atau membalas terhadap pelaporan ke pihak berwenang atau karena sebab-sebab lain. Realitanya, kini mulai adanya kecenderungan beberapa atlet meski masih sangat terbatas yang berpotensi tersangkut ketentuan-ketentuan tersebut. Itulah sebabnya sejak pertengahan tahun 2022 IADO sangat intensif melakukan edukasi tentang Pasal 2.1 s/d. Pasal 2.11 tersebut.
  5. Direktorat Edukasi pada tahun 2022 memang telah melakukan kegiatan edukasi anti-doping secara fisik langsung ke 15 Provinsi, sejumlah Induk Organisasi Cabang Olahraga dan belum lagi secara online ke sejumlh pihak. Untuk tahun 2023, jumlah provinsi yang yang dikunjungi hanya 5 Provinsi (karena keterbatasan anggaran), tetapi justru di tahun 2023 konsepsi dan titik berat edukasi anti-doping jauh lebih berkembang dan lebih konsepsional, sehingga memungkinkan Direktorat Edukasi untuk lebih dalam dan rinci dibandingkan tahun sebelumnya yang masih cenderung umum kontennya. Selain itu, memungkinkan Direktorat Edukasi untuk mulai menyusun  Education Plan yang juga diwajibkan oleh WADA, dengan melibatkan  berbagai pihak dari Kemenpora, civitas academica, KONI dan KOI dan Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO dengan tetap berkonsultasi dengan pihak WADA yang membidangi pendidikan.
  6. Yang menjadi salah satu kegiatan yang cukup menyita waktu bagi IADO adalah pelaksanaan ADEL (Anti-Doping eLearning Platform), karena adanya Surat Edaran dari OCA (Olympic Council of Asia) yang dipublikasikan pada bulan November 2022 dan ditujukan kepada seluruh anggota Asia. OCA dalam SE tersebut mewajibkan para atlet yang akan berlaga di Asian Games 2023 harus memiliki dasar pemahaman terkait anti-doping, sehingga atlet siap bertanding dalam keadaan yang bersih dari doping. Mulai awal 2023 materi ADEL sudah tersedia dalam bahasa Indonesia. IADO bekerjasama dengan NOC Indonesua berusaha agar pelaksanaan ADEL dapat diselesaikan sebelum 31 Juli 2023, meskipun faktanya mungkin karena data yang masuk tidal lengkap, akibatnya IADO harus door to door ke NOC, Kemenpora dan beberapa Induk Organisasi Cabang Olahraga tertentu. Karena jika sampai tidak lengkap, bisa-bisa IADO yang dipersalahkan. Beruntungnya, sebelum SEA Games 2023 berlangsung di Kamboja, pelaksanaan ADEL sudah diterapkan oleh IADO meski tidak diwajibkan oleh Federasi SEA Games. Sehingga untuk keperluan ADEL pada Asian Games 2023, IADO tinggal melanjutkan, meskipun realitanya bukan hal mudah karena masih dianggap kewajiban baru bagi atlit.
  7. Direktorat Intelijen dan Investigasi (I & I)menunjukkan peningkatan kinerja yang cukup signifikan di tahun 2023 dibandingkan tahun 2022 yang cenderung masih mencari pola yang harus menjadi visi dan misinya sementara 2 direktorat yang lain (Direktorat Testing dan Direktorat Edukasi sudah lebih settle meskipun juga melakukan penajaman kinerja) sudah lebih sibuk kegiatannya. Peningkatan kinerja tersebut searah dengan upaya keras Direktorat I & I untuk melakukan komunikasi langsung dengan 55 Induk Organisasi Cabang Olahraga dengan cara mengunjungi mereka langsung sambil mengumpulkan private data dengan target sampai mencapai 65 Induk Organisasi Cabang Olahraga yang sudah terikat MoU dengan IADO guna mendorong atlet-atletnya untuk memanfaatkan fasilitas SpeakUp. Akibat dari intensifnya kegiatan Dorektorat I & I tersebut, ada sejumlah pelanggaran anti-doping  atau ADRV (Anti-Doping Rule Violations) bisa terungkap dan menjadi masukan  bagi IADO untuk memperhatian masukan-masukannya tersebut.
  8. Sekretariat Jenderal sebagai induknya unit kerja telah melakukan kinerjanya secara maksimal: mulai dari pengelolaan keuangan, pengelolaan perkantoran, pengelolaan SDM dan  penyusunan serta pelaksanaan regulasi. Selama tahun 2023 telah dihasilkan sejumlah out put dari Sekretariat Jenderal:
    • Penyelesaian Nota Kesepahaman (MoU) dengan total 69 Organisasi Olahraga Nasional, yang terdiri dari 65 Induk Organisasi Cabang Olahraga, 3 Komite Nasional (KONI, NOC Indonesia dan NPC Indonesia), dan 1 Asosiasi Atlet Nasional (Asosiasi Olimpian Indonesia).
    • Jumlah SOP (Standard Operating Procedures)  yang dihasilkan telah meningkat dari semula 22 di tahun 2022 menjadi 40 di tahun 2023.
    • Jumlah landing page yang dikunjungi pada website IADO telah meningkat 100%.
    • Penyelesaian dokumen conflict of interest yang telah ditanda-tangani, yang tujuannya adalah untuk memastikan tidak ada conflict of interest di lingkungan internal IADO dan juga dengan pihak-pihak lain.
    • Penyelesaian Nota Kesepahaman dengan BAKI (Badan Arbitrasi Keolahragaan Indonesia). Tujuan perjanjian itu adalah memungkinkan BAKI untuk membentuk Komite Panel Banding Result Management yang telah ditugaskan oleh IADO.
  9. Belajar dari kinerja tahun 2022, IADO berusaha kinerjanya menjadi lebih baik, karena kinerja di tahun 2022 memang didominasi situasi dimana IADO awalnya berada pada masa transisi usai LADI terkena sanksi dari WADA. Akibatnya, untuk mengembalikan kepercayaan para pemangku kepentingan bidang olahraga yang sempat terkena dampaknya akibat sanksi WADA, maka IADO melakukan percepatan perbaikan kinerja dalam situasi yang  kadang serba darurat, karena khawatir setiap saat dapat terkena sanksi kembali dari WADA. Dengan demikian, sejak awal 2023 IADO mulai berkinerja secara proporsional sesuai aturan World Anti-Doping Code dan secara kebetulan pada akhir bulan April 2023 IADO diuntungkan karena adanya pemeriksaan kinerja / audit Tim WADA terhadap IADO. Audit WADA tersebut memungkinkan IADO untuk melakukan banyak refleksi / introspeksi terhadap sejumlah kelemahan yang selama itu dimiliki oleh IADO, meskipun sebagai konsekuensinya IADO dituntut dalam waktu yang cukup singkat harus melakukan tindak lanjut atas sejumlah temuan pemeriksaan WADA.
  10. Sejumlah forum internasional telah diikuti oleh beberapa Pejabat / Staf IADO, yaitu:
    • Sekjen IADO dr Eka Wulan Sari pada tanggal 4 April 2023 telah menghadiri MCR (Member Country Representative) and SEARADO Board Member Meeting di Phnom Penh, Kamboja. 
    • Sekjen IADO dr Eka Wulan Sari pada tanggal 31 Mei 2023 telah menghadiri NADO Anti-Doping Leaders Meeting di Icheon, Korea Selatan. 
    • Ketua Umum IADO Gatot S. Dewa Broto  dan Asisten Deputi Bidang  Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi, Kementerian Pemuda dan Olahraga pada tanggal 12 dan 13 Juni 2023 telah menghadiri WADA Regional Conference di Colombo, SriLanka.
    • Ketua Umum IADO Gatot S. Dewa Broto dan Direktur Edukasi IADO Natashya Marcellina pada tanggal  26 dan 27 Juli 2023 telah menghadiri Asia-Oceania Anti-Doping Education Symposium 2023 di Singapore.
    • Sekjen IADO dr. Eka Wulan Sari, Direktur Testing Linda Rosalina, Direktur Intelijen dan Investigasi Suharyanto, dr Pande Putu Agus Mahendra dan beberapa DCO pada tanggal 23 dan 24 Agustus 2023 telah menghadiri DCO Symposium di Kuala Lumpur, Malaysia.
    • Ketua Umum IADO Gatot S. Dewa Broto dan Sekretaris Ketua Umum IADO Adinda Laksmi Tiarasari pada tanggal 25 dan 26 Oktober 2023 telah menghadiri the Ninth Conference of Parties (COP9) to the International Convention Against Doping in Sport di Paris, Perancis.
    • Direktur Edukasi IADO Natashya Marcellina pada tanggal 12 dan 13 Desember 2023 telah menghadiri International Anti-Doping Seminar in Asia – Oceania and Education Workshop di Tokyo, Jepang.
  11. Pada akhir bulan November 2023, IADO telah mengumumkan adanya pelanggaran terhadap peraturan anti-doping, yaitu adanya 6 atlet yang dinyatakan doping sebagaimana telah diumumkan di website IADO pada tanggal 30 November 2023, yaitu atas nama dari cabang olahraga binaraga (Sdr. Misnadi, Sdr. Agung Budi Laksono dan Sdr. Benny Michael Kaunang), cabang olahraga akuatik (Sdr. Glenn Victor Sutanto) dan cabang olahraga taekwondo (Sdri. Mariska Halinda). Sesuai ketentuan, mereka ini harus diumumkan setelah terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari masing-masing Pengurus Induk Organisasi Cabang Olahraga. Ini semua demi perlindungan privasi atlet, dan di sisi lain untuk menjadi pembelajaran baghi atlet-atlet yang lain pada umumnya.

Jakarta, 1 Januari 2024

Ketua Umum IADO
Gatot S. Dewa Broto

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top