Ciwidey – Bandung, 4 Maret 2024
Sebagaimana telah diumumkan pada website IADO pada tanggal 19 Februari 2024, Direktorat Edukasi IADO telah membuka pendaftaran bagi warga masyarakat yang berminat untuk menjadi PRESI (Presenter Edukasi). Pendaftaran dibuka sampai dengan tanggal 11 Maret 2024, dan setelah itu akan dilakukan proses seleksi administrasi, wawancara dan kegiatan pelatihan. Berdasarkan data dari Direktorat Edukasi IADO, per tanggal 4 Maret 2024 pukul 11.36 WIB tercatat 137 pendaftar yang mengirimkan data dan dokumen pendaftaran melalui email edu@iado.id atau bit.ly/OPREC_PRESI_IADO. Mereka datang dari berbagai penjuru Nusantara. Sebagai gambaran: terdapat 19,9% peminat dari DKI Jakarta, 23,5% dari Jawa Barat, 15,4% dari Jawa Tengah, 6,6% dari Jawa Timur, 12,3% dari Sumatera, 2,2% dari Kalimantan, 3,7% dari Banten, 1,5% dari Bali, 1,5% dari NTB, 1,5% dari NTT, 7,4% dari Sulawesi, 0,7% dari Maluku. Latar belakang profesinya juga sangat beragam, ada yang berprofesi sebagai dosen perguruan tinggi, pelatih cabang olahraga, dokter / tim medis hingga atlet aktif dan mantan atlet.
Rekruitmen profesi PRESI ini memang sangat baru di Indonesia, karena selama ini Direktorat Edukasi IADO hanya ditopang oleh 3 tenaga (1 Direktur dan 2 Staf Direktorat), sementara tanggung-jawab dan kewajibannya sangat banyak, yaitu bertanggung-jawab untuk melaksanakan kegiatan edukasi anti-doping di seluruh Indonesia baik secara off line maupun on line, dan belum terhitung dengan banyaknya Cabang Olahraga yang juga menghendaki mendapatkan edukasi anti doping dari IADO. Saat ini telah terbit peraturan baru dari OCA (Olympic Council of Asia) dan IOC (International Olympic Committee), yang mewajibkan para atlet yang akan berlaga di Asian Games dan Olimpiade serta sejumlah multi event maupun single event lainnya untuk terlebih dahulu memiliki sertifikat ADEL (Anti-Doping Education and Learning Platform). Tanpa sertifikat resmi diterbitkan oleh WADA (bukan oleh IADO maupun NADO dari masing-masing negara), atlet yang ditunjuk mewakili negara masing-masing tidak diizinkan untuk turut bertanding sejak babak kualifikasi. Makin banyaknya tugas-tugas tersebut, mendorong Direktorat Edukasi untuk membentuk PRESI.
Pada saat IADO mengadakan Seminar Nasional Anti-Doping pada tanggal 30 November 2022 di Jakarta, IADO banyak mendapatkan keluhan dari sebagian peserta seminar, karena merasa di daerah asalnya belum pernah diselenggarakan kegiatan edukasi anti-doping. Bahkan dari beberapa hasil persidangan (hearing) dan juga sidang banding yang dilakukan oleh Komite RM (Result Management) IADO atas temuan hasil positif doping pada beberapa atlet, ditemu-kenali bahwa beberapa di antaranya mengaku belum pernah memperoleh edukasi yang lengkap. Atas dasar tersebut dan juga atas dorongan WADA, IADO kemudian memutuskan untuk membentuk lembaga PRESI, bekerjasama dengan Guru Besar dan civitas academica bidang keolahragaan dan kesehatan, Olympian, dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya. Siapapun yang kelak terpilih dalam seleksi PRESI, akan tetap berprofesi dan berkarier sesuai dengan bidang pekerjaannya, karena seorang PRESI hanya bertugas secara berkala sesuai dengan permintaan dan jadwal yang telah ditentukan. Sebagai perbandingan, IADO saat ini sudah memiliki 49 DCO (Doping Control Officer) dan 10 BCO (Blood Control Officer), yang bertugas untuk mengambil sampel urin maupun darah baik saat ICT (In Competition Testing) maupun OOCT (Out of Competition Testing). Mereka ini dalam kesehariannya, masih berprofesi sebagai dokter, dosen, ASN Pemda, pegawai kantor swasta dan lain sebagainya. Hanya saja, untuk rekruitmen PRESI ini, baik DCO maupun BCO tidak diizinkan untuk mendaftar, karena terkait dengan code of conduct dalam penugasan.
Ciwidey – Bandung, 4 Maret 2024.
Ketua Umum IADO,
Gatot S. Dewa Broto
Selamat pagi, untuk pengumuman hasil seleksi apakah disampaikan melalui email masing-masing?
Halo kak, nanti akan diinfokan lebih lanjut ya kak
Terma kasih kak kami tunggu info selanjutnya.. semoga bisa diakomodasi semuanya
Untuk mengetahui hasil seleksi presi dimana ya?
Halo kak, nanti kami umumkan melalui media sosial dan email ya kak