Penambahan Pemahaman Tentang Anti-Doping Untuk Pengurus ISSI

Foto bersama IADO dan ISSI seusai pertemuan saling tukar bersama pada pertemuan internal ISSI. Sumber: IADO.

Jakarta, 27 Mei 2024

IADO pada tanggal 27 Mei 2024 telah diundang oleh Pengurus ISSI yang sedang mengadakan rapat koordinasi teknis dalam rangka persiapan penyelenggaraan Kejurnas Balap Sepeda ISSI di Batam pada bulan Juni 2024. Rapat tersebut sesungguhnya hanya untuk internal Pengurus ISSI seperti lazimnya dalam persiapan suatu event olahraga nasional. Namun demikian, karena pada tanggal 22 Mei 2024 IADO baru saja mengumumkan secara terbuka kasus doping yang telah dikenakan pada seorang atlet balap sepeda melalui siaran pers di website IADO, maka wajar bagi ISSI untuk meminta penjelasan terkait dengan kasus doping tersebut. Tentu saja sudah menjadi kewajiban IADO untuk menghadiri forum semacam itu, mengingat ISSI termasuk yang selama ini sangat patuh terhadap peraturan anti-doping.

Dalam kesempatan itu, dari IADO yang langsung dihadiri oleh Ketua Umum IADO dengan didampingi Direktur Edukasi Natashya Marcellina Ardiany dan Direktur Intelijen dan Investigasi Suharyanto, secara terbuka menjelaskan kasus tersebut, dengan tujuan supaya kejadian serupa tidak terulang kembali. Selain itu, IADO juga mengingatkan, bahwa jika kejadian serupa terjadi lagi, maka jajaran Pengurus ISSI diminta melakukan pendampingan secara khusus agar atlet yang diduga melanggar peraturan anti-doping disarankan untuk hadir saat dipanggil untuk hearing maupun banding. Siapa tahu saat hearing akan dapat terkuak mengapa hal seperti itu bisa terjadi, atau minimal atletnya bisa melakukan pembelaan diri.

Forum tersebut juga dimanfaatkan IADO untuk mempertegas ruang lingkup sanksi terhadap atlet yang telah dianggap terkena doping. Tidak semata-mata dicabut gelar dan diminta mengembalikan bonusnya yang telah diterima saat event yang diikuti yang berakibat doping, juga dipastikan bahwa atlet tersebut tidak boleh melakukan kegiatan lain apa pun yang terkait dengan balap sepeda termasuk sebagai pelatih klub sekalipun selama durasi sanksi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top