Jakarta, 6 Maret 2023
KOI (Komite Oimpiade Indonesia) telah mengadakann Rapat Anggota Tahunan dan Rapat Luar Biasa pada tanggal 6 dan 7 Maret 2023 di Jakarta. Pertemuan tersebut sangat penting, karena hal itu memungkinkan KOI yang dipimpin oleh Raja Sapta Oktohari untuk membahas beragam topik yang terkait dengan prestasi olahraga nasional yang ditargetkan pada berbagai multi event internasional maupun single event. Pada acara pembukaannya, Ketua Umum KOI telah menanda-tangani MoU dengan 6 lembaga, yaitu: IADO (Indonesia Anti-Doping Organization), SIWO PWI Pusat), Indonesia Psikologi Olahraga, Association of the Indonesian Tours and Travel (ASITA), Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Negeri Surabaya. Tujuan MoU tersebut adalah untuk mempercepat peraihan prestasi olahraga nasional sesuai dengan bidang kompetensinya masing-masing.
Untuk IADO itu sendiri, MoU tersebut bernilai penting, karena merupakan perjanjian yang kedua setelah sebelumnya ditanda-tangani oleh KOI dan IADO pada tanggal 18 November 2022 di kantor KOI. Dengan demikian, perjanjian yang ditanda-tangani pada tanggal 6 Maret 2023 merupakan Perjanjian Kerjasama sebagai tindak lanjut dari MoU sebelumnya. Sebagai informasi, dalam waktu dekat ini akan ada SEA Games dan Asean Para Games di Kamboja, Asian Games dan Asian Para Games di Cina, dan Asian Indoor and Martial Arts Games di Thailand. Atas dasar adanya pemberitahuan resmi dari OCA (Olympic Council of Asia) dan SEARADO (South East Asia Regional Anti-Doping Organization), yang telah dikirimkan kepada seluruh NOC se Asia dan Asia Tenggara sangat disarankan untuk setiap NOC untuk bekerjasama dengan NADO (National Anti-Doping Organization) untuk mengadakan edukasi anti-dopingnya bagi para atlit yang akan ditugaskan pada sejumlah multi event yang terkait dengan tanggung-jawab NOC. Sesuai dengan jadwal, IADO akan mengadakan kegiatan ADEL (Anti-Doping Education and Learning platform) bekerjasama dengan KOI minggu depan dengan mengundang sejumlah atlit tertentu yang akan dikirimkan ke SEA Games. Meskipun belum ada daftar resmi tetap atlit, tetapi IADO akan menggunakan daftar yang telah dimilikinya pada TP (Testing Pool) dan RTP (Registered Testing Pool) yang berjumlah sskitar 250 atlit dari seluruh 600 atlit yang ada. Akan tetapi, IADO selalu mengingatkan pada seluruh atlit yang telah memperoleh edukasi anti-doping, bahwa itu tidak menjadi jaminan bagi mereka untuk dianggap telah bebas dari doping.