Kelanjutan Edukasi Anti-Doping di Wilayah Sumatera

Para peserta edukasi anti-doping di Pangkal Pinang. Sumber: IADO.

Pangkal Pinang, 4 Maret 2023.

Setelah menyelesaikan program kegiatan anti-doping secara nasional pada akhir tahun 2022, IADO melanjutkan pelaksanaan edukasinya melalui kerjasama dengan KONI Provinsi Bangka Belitung pada tanggal 4 Maret 2023 di Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Kegiatan tersebut diadakan atas dasar adanya surat dari Ketua Umum KONI Bangka Belitung Ricky Kurniawan kepada IADO tertanggal 25 Februari 2023 perihal Edukasi Anti-Doping dan Gizi Olahraga. Kegiatan tersebut sangat penting, karena untuk pertama kalinya suatu kantor KONI Daerah yang mengajukan permintaan secara resmi kepada IADO untuk kegiatan edukasi anti-doping. Itulah sebabmya IADO sangat mengapresiasi KONI Bangka Belitung atas inisiatif tersebut, karena umumnya edukasi seperti itu yang diadakan di dalam lingkup KONI daerah manapun biasanya diselenggarakan atas kerjasama antara IADO dengan KONI Pusat. Dengan demikian, para atlet dan tim pedukung atlet dari provinsi tersebut tidak harus menunggu antrian untuk kegiatan anti-doping berikutnya yang biasanya dikoordinir oleh IADO dan KONI.

Dalam paparannya, dr. Eka Wulan Sari (Sekjen IADO) menyampaikan pujiannya kepada KONI Bangka Belitung atas inisiatifnya yang telah mengundang IADO untuk kegiatan tersebut, karena faktanya cukup banyak atlet unggulan yang berasal dari provinsi tersebut. Itulah sebabnya KONI daerah tersebut sangat mensegerakan untuk melakukan kerjasama dengan IADO dimana baik IADO maupun KONI Bangka Belitung sudah memberitahukan kepada KONI Pusat untuk kegiatan tersebut sebelumnya. Secara prinsip, IADO menyambut baik bagi setiap lembaga olahraga untuk mengundang IADO bagi kegiatan anti-doping asalkan tujuannya adalah untuk turut berpartisipasi bagi kegiatan olahraga yang bebas doping dan sehingga mendorong tujuan kesehatan, fainess dan kesamaan hak bagi atlit nasional dan bahkan tingkat dunia. IADO sangat yakin bahwa pada bulan-bulan mendatang ini IADO akan lebih sibuk edukasi anti-dopingnya, karena kesadaran umum dari para pemangku kepentingan bidang olahraga sudah makin baik.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top