Kerjasama Edukasi Anti-Doping di Sulawesi Tengah

Kerjasama Edukasi Anti-Doping di Palu. Sumber: IADO.

Palu, 12 September 2023

IADO bekerjasama dengan KONI Pusat dan Kementerian Pemuda dan Olahraga melakukan sosialisasi dan edukasi Anti-Doping di kota Palu, Sulawesi Tengah. Kegiatan dibuka oleh Ketua Umum KONI daerah Sulawesi Tengah M Nizar Rahmatu SSos AIFO, yang pada sambutannya mendukung penuh kegiatan sosialisasi dan edukasi anti-doping ke daerah. Ia juga menghimbau atlet sulawesi tengah untuk tidak terlena dengan kebahagiaan sesaat dari doping, karena dapat berakibat buruk tidak hanya pada atlet namun juga kepada daerah yang menaungi atlet tersebut. Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Anti-Doping di Provinsi Sulawesi Tengah diikuti 70 peserta, terdiri dari atlet Pra PON 2024, pelatih, pengurus, dan tim medis.

Narasumber yang dihadirkan pada kegiatan sosialisasi dan edukasi anti-doping di Sulawesi Tengah yaitu Wakil Ketua Bidang Sport Science & IPTEK KONI Dr. E. Taru Guritna, M.Si dan Wakil Ketua Bidang Rencana Anggaran KONI Drs. Twisyono MM yang mempresentasikan “Pembinaan Prestasi Olahraga Tanpa Doping” yang mana KONI juga turut serta mengkampanyekan agar para atlet dapat berprestasi tanpa doping, setelah itu materi dilanjutkan oleh perwakilan dari Kemenpora yaitu Suryo Agung S.Pd, M.Pd selaku Ketua Tim Bidang Sertifikasi Kompetensi Tenaga Keolahragaan Kemenpora yang membahas terkait “Peran Pemerintah dalam Anti-Doping.” Topik tersebut terkait UU No 11 Tahun 2022 yang menyebutkan di antaranya, bahwa peran pemerintah dalam hal anti-doping yaitu melalui pendanaan dan pencegahan. Sedangkan narasumber dari IADO adalah Brigjen (Purn) Suharyanto (Direktur dari Intelijen dan Investigasi IADO) yang membahas terkait “Overview Anti-Doping IADO” dan Natashya Marcelina, S.Pd., SM, MA (Direktur Edukasi IADO). yang membahas lebih dalam terkait Anti-Doping, yang materinya terdiri dari olahraga bersih, pelanggaran Anti-Doping, prosedur pengambilan sampel, bahaya doping bagi kesehatan dan kelangsungan karir, serta tips untuk menghindari doping dengan pendekatan Food First.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top